Banyak pilihan yang bisa dilakukan orang saat memasarkan
rumahnya. Dari mulai pasang spanduk, menggunakan jasa agen, beriklan di
internet hingga pasang iklan di koran. Cara terakhir barang kali sudah lama
ada, namun yang menjadi menarik adalah apakah beriklan di surat kabar masih
efektif mengingat situs-situs jual-beli properti secara online kini menjamur?
Sebenarnya, beriklan melalui surat kabar masih efektif untuk
memasarkan properti. Cobalah lihat iklan properti di beberapa surat kabar
ternama pada hari-hari tertentu bisa sampai 2 halaman sendiri. Meskipun begitu,
kelemahan beriklan di surat kabar adalah tidak tahan lama karena kemungkinan
orang untuk membaca surat kabar berkali-kali sangat kecil.
Namun, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan saat
beriklan properti di surat kabar agar iklan kita dilirik pembaca. Inilah
tipsnya:
Pilihlah hari yang baik
Hari yang baik untuk memasang iklan properti di surat kabar
adalah Sabtu. Cobalah tengok, pasti surat kabar penuh dengan iklan pada hari
itu. Alasannya mungkin begini, Sabtu dan Minggu adalah hari libur sehingga pada
hari Sabtu mereka bisa hunting properti di surat kabar kemudian survey lokasi di
hari Minggunya.
Gunakan bahasa yang persuasif
Space iklan di surat kabar memang relative mahal. Hanya
untuk kolom kecil tiga baris saja bisa dikenakan biaya 200 ribu rupiah. Belum
lagi jika iklan tersebut memakai gambar, akan tambah mahal harganya. Namun, ada
cara untuk mensiasati hal tersebut yaitu dengan menggunakan singkatan-singkatan
yang lazim dan pilihan bahasa yang persuasive. Singkatan yang lazim dipakai
misalkan BU artinya butuh uang, KT artinya kamar tidur, KM artinya kamar mandi,
TP artinya tanpa perantara. Hati-hati dengan singkatan terakhir, agen-agen properti
bisa saja memplesetkan singkatan TP dengan tolong pasarkan, hehe usil juga.
Jadi, tidak ada salahnya sebenarnya beriklan properti di
surat kabar. Namun, alangkah lebih baik jika dibantu dengan teknik pemasaran
yang lain agar properti kita cepat laku. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam
Properti