Kali ini saya akan membahas pertanyaan wawancara di bank sebelum akad kredit KPR. Saat kita
membeli rumah dengan sistem KPR maka ada beberapa tahap yang harus di lewati.
Pertama, membayar sejumlah uang muka kepada pihak bank melalui developer. Kedua,
melengkapi persyaratan dan dokumen pengajuan KPR. Ketiga, wawancara dengan
pihak bank. Keempat, akad kredit sebagai bukti bahwa permohonan kita disetujui
oleh bank dan kita membayar cicilan bulanan.
Wawancara biasanya menjadi saat yang mendebarkan karena di
situlah bank akan memberikan penilaian atau lebih tepatnya cross check data
yang kita setorkan dengan realita. Sebaiknya,kita harus jujur saat menjawab
pertanyaan dari pihak bank. Jangan ada informasi yang sengaja ditutupi atau
disembunyikan. Daripada kita memaksakan diri namun susah di belakang- misalnya
tidak mampu membayar angsuran – kita sendiri yang rugi.
Inilah beberapa
pertanyaan yang biasanya ditanyakan saat wawancara KPR:
- Apa pekerjaan kita. Pihak
bank sebenarnya sudah tahu apa pekerjaan kita dari dokumen yang kita
setor. Misalnya dilihat dari SK pengangkatan atau di slip gaji. Namun,
bank akan menegaskan apakah kita memiliki pekerjaan sampingan yang dapat
dijadikan pertimbangan untuk menyetujui kredit kita.
- Berapa penghasilan kita
sebulan. Ini harus ditanyakan ulang karena mungkin saja slip gaji yang
kita setorkan kepada pihak bank fiktif. Meskipun kenyataannya ada juga
yang begitu, hehe. Biasanya, bank akan menyetujui besaran angsuran bulanan
30% dari total pendapatan sebulan.
- Pengeluaran kita sebulan.
Bank juga menanyakan berapa pengeluaran kita sebulan. Misalnya untuk biaya
hidup, sewa rumah, kontrakan, listrik, dan sebagainya.
- Apakah kita memiliki
tunggakan atau tanggungan kredit di tempat lain. Misalnya kita masih punya
cicilan kredit motor, mobil, atau kredit dengan bank lain harus kita katakan
sejujurnya. Betapapun kita mencoba berbohong, toh BI cheking tak akan
berbohong.
Intinya, saat melalukan proses wawancara dengan pihak bank
satu kata yang harus dipegang adalah JUJUR. Semoga informasi ini bermanfaat bagi
Anda.
Baca juga: Hati-hati
akad kredit di bank