Tidak sedikit agen properti sukses, tak sedikit pula yang
gagal. Fokus sebagai agen property saja tak menjamin sukses, demikian juga agen
property yang dilakukan sebagai pekerjaan sampingan bisa berujung sukses.
Lantas mengapa banyak agen property yang gagal? Inilah beberapa penyebabnya:
Tidak punya goal yang
jelas
Agen property harus punya tujuan yang jelas agar dapat
memotivasi dirinya untuk meraih apa yang diinginkan. Dibalik tujuan yang
ditetapkan pasti ada usaha dan strategi yang digunakan untuk memuluskan tujuan
tersebut. Misalnya tujuan agen property adalah mendapatkan komisi minimal 50
juta tiap bulan. Ketika seorang agen memiliki tujuan seperti itu maka ia akan
memperhitungkan berapa listing yang harus didapat setiap harinya, bagaimana
strategi pemasarannya, dan berapa yang berpotensi untuk closing.
Listing sampah
Listing yang banyak tidak menjamin terjadi closing. Lebih
baik memiliki sedikit listing tapi bagus daripada banyak listing tapi sampah.
Listing sampah maksudnya, daftar properti yang tidak memiliki potensi terjual
dengan cepat karena beberapa hal misalnya harganya terlalu tinggi, lokasinya
tidak strategis, dan lain-lain. Agen pemula biasanya sulit membedakan mana
listing sampah dan bagus karena belum mengetahui trend atau pasar properti di
daerah tersebut.
Tidak punya basis
klien
Bersikap ramah dan sopan kepada calon pembeli maupun penjual
adalah kewajiban bagi seorang agen. Tugas utama agen adalah melayani sepenuh
hati. Seorang agen property yang memiliki sikap melayani biasanya mempunyai
basis klien yang banyak. Basis klien sangat berguna dalam pemasaran property.
Misalnya, seorang agen memiliki listing baru dan dirasa cocok dengan kebutuhan
salah satu kliennya bisa ditawarkan. Artinya tidak perlu mencari calon buyer
dengan beriklan atau pasang spanduk.
Tidak memiliki relasi
sesama agen
Relasi sesame agen properti harus dibangun dengan baik.
Tidak hanya dalam satu kantor atau satu brand melainkan juga relasi dengan beda
brand. Biasanya, informasi mengenai properti yang akan dipasarkan atau
kebutuhan calon buyer di-share antar sesame agen sehingga memungkinkan cobroking
atau kerjasama.
So, jika Anda tidak ingin gagal ketika menjalankan bisnis properti jangan lakukan hal di atas. Ingat, menjadi agen property bisa jadi menjadi
profesi sampingan yang cukup menggiurkan karena tingginya income yang diperoleh
dari setiap deal transaksi yang terjadi. Selain itu, menjadi agen properti juga
tidak terikat waktu dan target. Salam Properti